Mengenai Saya

Foto saya
Shio : Macan. Tenaga Specialist Surveillance Detection Team di Kedutaan Besar. Trainer Surveillance Detection Team di Kedutaan Besar Negara Asing. Pengajar part time masalah Surveillance Detection, observation techniques, Area and building Analysis, Traveling Analysis, Hostile surveillance Detection analysis di beberapa Kedutaan besar negara Asing, Hotel, Perusahaan Security. Bersedia bekerja sama dalam pelatihan surveillance Detection Team.. Business Intelligence and Security Intelligence Indonesia Private Investigator and Indonesia Private Detective service.. Membuat beberapa buku pegangan tentang Surveilance Detection dan Buku Kamus Mini Sureveillance Detection Inggris-Indonesia. Indonesia - Inggris. Member of Indonesian Citizen Reporter Association.

Rabu, 27 April 2011

Ke Australia, Anggota DPR itu Bawa Keluarga

 

Ke Australia, Anggota DPR itu Bawa Keluarga

TEMPO
TEMPO Interaktif, Jakarta - Persatuan Pelajar Indonesia di Australia menduga sejumlah anggota DPR yang akan berkunjung ke negeri Kanguru membawa sejumlah anggota keluarganya. "Berdasarkan informasi yang kami dapatkan, delegasi kunjungan kerja Komisi VIII DPR ke Australia akan melibatkan dua puluh orang, sebagian membawa serta anak dan istrinya," kata Ketua PPIA, M Subkhan Zein, melalui siaran pers yang diterima Tempo, Senin (25/4).

Komisi VIII DPR berencana berkunjung ke Australia melakukan studi banding terkait Rancangan Undang Undang Fakir Miskin. Australia dipilih karena dianggap sebagai salah satu negara yang berhasil mengelola masyarakat kelas bawah. Selain Australia, Komisi VIII juga berencana berkunjung ke Cina untuk studi banding persoalan yang sama.

Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Sekretariat Nasional Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra), rencana kunjungan kerja Komisi VIII ke Australia akan menggunakan anggaran Rp 811.800.250.

PPIA menilai rencana kunjungan itu tak tepat. Alasannya, jadwal kunjungan Komisi VIII pada tanggal 26 April hingga 2 Mei 2011 bertepatan dengan jadwal reses Parlemen Australia. Selain itu, berdasarkan jadwal kunjungan yang diterima PPIA, tak ada acara kunjungan ke tempat-tempat pengelolaan masyarakat miskin di Australia dalam jadwal itu.

"Kami setuju dengan sentimen yang beredar di Indonesia, rencana kunjungan Komisi VIII ke Australia lebih menyerupai kunjungan wisata dibandingkan maksud dan tujuan awalnya sebagai kunjungan kerja," kata Subkhan.

FEBRIYAN
 Sumber :TEMPO Interaktif, Jakarta - Senin, 25 April 2011
http://www.tempointeraktif.com/hg/politik/2011/04/25/brk,20110425-329912,id.htm

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan memberikan komentar, masukan yang sifatnya membangun blog ini.

Cari Blog Ini