Mengenai Saya

Foto saya
Shio : Macan. Tenaga Specialist Surveillance Detection Team di Kedutaan Besar. Trainer Surveillance Detection Team di Kedutaan Besar Negara Asing. Pengajar part time masalah Surveillance Detection, observation techniques, Area and building Analysis, Traveling Analysis, Hostile surveillance Detection analysis di beberapa Kedutaan besar negara Asing, Hotel, Perusahaan Security. Bersedia bekerja sama dalam pelatihan surveillance Detection Team.. Business Intelligence and Security Intelligence Indonesia Private Investigator and Indonesia Private Detective service.. Membuat beberapa buku pegangan tentang Surveilance Detection dan Buku Kamus Mini Sureveillance Detection Inggris-Indonesia. Indonesia - Inggris. Member of Indonesian Citizen Reporter Association.

Minggu, 10 April 2011

GEDUNG BARU DPR


Sandiwara Politik SBY Murahan
Sabtu, 09 April 2011 , 21:25:00 WIB
Laporan: Ari Purwanto

SBY/IST
  

RMOL. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dinilai melakukan sandiwara politik yang memuakkan ketika menyindir rencana pembangunan Gedung DPR senilai Rp 1,1 triliun. Pasalnya setelah Presiden SBY menyatakan sindiran itu, tapi Partai Demokrat tetap menyetujui pembangunan gedung tersebut.

Mantan anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Adnan Buyung Nasution mengatakan hal yang dilakukan SBY adalah hal murahan.

"Kalau persoalan ada permainan (sandiwara politik) itu masalah kecil. Itu isu murahan dan gampang dibaca orang," kata ABN saat berbincang dengan Rakyat Merdeka Online, Sabtu malam (9/4).

Advokat tiga zaman itu malah menegaskan ada hal yang lebih penting untuk menjegal rencana busuk DPR tersebut.

"Yang penting bagi kita, khususnya generasi muda adalah penggalangan kekuatan.
Saatnya kita lakukan aksi bersama. Pagari tempat yang akan dibangun dengan puluhan ribu manusia. Seperti yang saya lakukan untuk membatalkan pembangunan Simprug. Kalau itu terjadi, mereka tidak berani mereka. Buldozer mereka akan takut," jelas Buyung.

Apalagi, imbuhnya, yang dilakukan itu atas dasar moralitas. Untuk menghadang kekuatan anggota Dewan yang sudah tidak tau diri.

"Anggota DPR itu kan banyak yang tidak tahu bagaimana kita berjuang meruntuhkan orde baru. Mereka yang sekarang di DPR kan banyak yang masuk di tikungan. Bukannya membangun Rumah Sakit (RS) sekolah, rumah susun malah membangun gedung baru," demikian Buyung. [arp]

Sumber ; RMOL, Sabtu, 09 April 2011 , 21:25:00 WIB
http://www.rakyatmerdekaonline.com/news.php?id=23715

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan memberikan komentar, masukan yang sifatnya membangun blog ini.

Cari Blog Ini