Jum'at, 22 April 2011 | 17:37 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta
Pentolan Teror Bom Hubungi Pengacara Muslim
- Proses penangkapan terduga pelaku bom buku mulai disikapi sejumlah keluarga. Mereka meminta bantuan Tim Pengacara Muslim (TPM) untuk mendampingi keluarga mereka. "Kami sudah dimintai bantuan," kata Ahmad Michdan, anggota Tim Pengacara Muslim, Jumat (22/4).
Berita terkait
Michdan menjelaskan, satu di antara permintaan bantuan hukum ia terima dari keluarga P, pria yang ditangkap di Aceh. "Istrinya minta kami menjadi pengacara. Tapi, kami minta beliau memberikan kuasa tertulis," katanya.
Menurut Michdan, prosedur pemberian kuasa itu perlu dilakukan agar timnya berwenang secara hukum mendampingi kliennya. Dia mendesak leluarga terduga teror bom segera menentukan siapa pengacara mereka. Dia minta polisi bersikap transparan terkait fasilitas bantuan hukum tersebut. Jangan sampai ada kesan pendampingan hukum direkayasa petugas. "Biar korban dan keluarganya yang menentukan," katanya.
Sebanyak 19 pelaku bom buku ditangkap polisi di 7 tempat terspisah. Mereka diketahui tengah menyiapkan aksi teror lain untuk mengacaukan perayaan Paskah. Namun, rencana tersebut berhasil diatasi petugas.
Insiden bom buku terjadi pertengahan Maret lalu saat petugas tengah menjinakkan paket kiriman bom. Bom yang dikirim ke kantor Komunitas Utan Kayu untuk mantan Ketua Jaringan Islam Liberal, Ulil Absar, itu meledak dan melukai sejumlah petugas.
Paket kiriman bom buku juga diterima Kepala BNN Gories Mere, tokoh Pemuda Pancasila Yapto Soerjosoemarno, dan musisi Ahmad Dani. Berdasarkan penyidikan petugas, aksi teror tersebut diketahui dikoordinasi oleh pria berinisial P.
RIKY FERDIANTO
Sumber : Tempo Interaktif/Jum'at, 22 April 2011 | 17:37 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan memberikan komentar, masukan yang sifatnya membangun blog ini.