Kabar Hukum
Polda Larang Daki Gunung Singgalang Terkait Teroris
Selasa, 5 Oktober 2010 03:33 WIB
Padang, (tvOne)
Kepolisian Daerah Sumatera Barat, mengimbau para pencinta alam agar tidak melakukan aktivitas pendakian Gunung Singgalang, karena gunung tersebut menjadi kawasan tujuan kaburnya dua pelaku perampokan yang membawa senjata api.
"Kami mengimbau masyarakat maupun pencinta alam untuk tidak melakukan pendakian ke gunung tersebut demi keselamatan hingga kawasan tersebut dinyatakan aman untuk didaki" ujar Kabid Humas Polda Sumbar, AKBP Kawedar, di Padang, Senin.
Menurut dia, jika para pendaki dibiarkan menaiki gunung tersebut dikhawatirkan bisa menjadi sandera para perampok dan bahkan bisa menjadi korban penembakan karena kedua pelaku tersebut memiliki senjata api.
Selain itu, kata Kawedar, keberadaan para pendaki juga dapat mengganggu pengejaran 50 personel kepolisian yang sedang menyisir gunung tersebut sejak 25 September 2010. "Jangan sampai nantinya para pendaki malah diduga menjadi tersangka oleh anggota di lapangan, katanya.
Sebelumnya, 2 dari 11 tersangka perampokan mesin anjungan tunai mandiri (ATM) di Universitas Bung Hatta Padang yakni Iwan Ginggong dan Rahmat berhasil kabur saat penyergapan di kawasan perbukitan Jorong Surau Baru, Nagari Pakan Senayan Kecamatan Banuhampu, Kabupaten Agam, 25 September 2010.
Dalam penyergapan itu, empat pelaku tewas setelah terjadi baku tembak antara petugas dengan pelaku. Bento, asal Lampung dan Pakde asal Lampung tewas di lokasi kejadian.
Suhardi, asal Jambi tewas di perjalanan dan Sudriman alias Sudir, warga Jambi menghembuskan nafas terakhir setelah mengalami pendarahan hebat di rumah sakit Bhayangkara.
Hingga saat ini, polisi telah menetapkan tersangka yang terlibat kawanan rampok tersebut yakni Sudip (30) kuli sawit, asal Jambi, Ikhsan (28) pedagang asal Pariaman dan Herawati istri Rahmat.
Pelaku perampokan berhasil membobol tiga unit mesin ATM yang saling berdekatan di Kampus Bung Hatta,Padang. Tiga unit mesin ATM yang dibobol yakni Bank Bukopin berisi uang tunai Rp172 juta, Bank Nagari berisi uang Rp200 juta, sedangkan mesin ATM milik BNI tidak berisi uang karena dalam perbaikan pihak Bank BNI.
Saat pelaku ditangkap polisi mengamankan barang bukti berupa 21 peluru kaliber 45, tiga selongsong, uang tunai Rp135 juta, alat-alat las yang digunakan pelaku untuk membongkar ATM dan sejumlah identitas tersangka.
Kepolisian Daerah Sumatera Barat, mengimbau para pencinta alam agar tidak melakukan aktivitas pendakian Gunung Singgalang, karena gunung tersebut menjadi kawasan tujuan kaburnya dua pelaku perampokan yang membawa senjata api.
"Kami mengimbau masyarakat maupun pencinta alam untuk tidak melakukan pendakian ke gunung tersebut demi keselamatan hingga kawasan tersebut dinyatakan aman untuk didaki" ujar Kabid Humas Polda Sumbar, AKBP Kawedar, di Padang, Senin.
Menurut dia, jika para pendaki dibiarkan menaiki gunung tersebut dikhawatirkan bisa menjadi sandera para perampok dan bahkan bisa menjadi korban penembakan karena kedua pelaku tersebut memiliki senjata api.
Selain itu, kata Kawedar, keberadaan para pendaki juga dapat mengganggu pengejaran 50 personel kepolisian yang sedang menyisir gunung tersebut sejak 25 September 2010. "Jangan sampai nantinya para pendaki malah diduga menjadi tersangka oleh anggota di lapangan, katanya.
Sebelumnya, 2 dari 11 tersangka perampokan mesin anjungan tunai mandiri (ATM) di Universitas Bung Hatta Padang yakni Iwan Ginggong dan Rahmat berhasil kabur saat penyergapan di kawasan perbukitan Jorong Surau Baru, Nagari Pakan Senayan Kecamatan Banuhampu, Kabupaten Agam, 25 September 2010.
Dalam penyergapan itu, empat pelaku tewas setelah terjadi baku tembak antara petugas dengan pelaku. Bento, asal Lampung dan Pakde asal Lampung tewas di lokasi kejadian.
Suhardi, asal Jambi tewas di perjalanan dan Sudriman alias Sudir, warga Jambi menghembuskan nafas terakhir setelah mengalami pendarahan hebat di rumah sakit Bhayangkara.
Hingga saat ini, polisi telah menetapkan tersangka yang terlibat kawanan rampok tersebut yakni Sudip (30) kuli sawit, asal Jambi, Ikhsan (28) pedagang asal Pariaman dan Herawati istri Rahmat.
Pelaku perampokan berhasil membobol tiga unit mesin ATM yang saling berdekatan di Kampus Bung Hatta,Padang. Tiga unit mesin ATM yang dibobol yakni Bank Bukopin berisi uang tunai Rp172 juta, Bank Nagari berisi uang Rp200 juta, sedangkan mesin ATM milik BNI tidak berisi uang karena dalam perbaikan pihak Bank BNI.
Saat pelaku ditangkap polisi mengamankan barang bukti berupa 21 peluru kaliber 45, tiga selongsong, uang tunai Rp135 juta, alat-alat las yang digunakan pelaku untuk membongkar ATM dan sejumlah identitas tersangka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan memberikan komentar, masukan yang sifatnya membangun blog ini.