Mengenai Saya

Foto saya
Shio : Macan. Tenaga Specialist Surveillance Detection Team di Kedutaan Besar. Trainer Surveillance Detection Team di Kedutaan Besar Negara Asing. Pengajar part time masalah Surveillance Detection, observation techniques, Area and building Analysis, Traveling Analysis, Hostile surveillance Detection analysis di beberapa Kedutaan besar negara Asing, Hotel, Perusahaan Security. Bersedia bekerja sama dalam pelatihan surveillance Detection Team.. Business Intelligence and Security Intelligence Indonesia Private Investigator and Indonesia Private Detective service.. Membuat beberapa buku pegangan tentang Surveilance Detection dan Buku Kamus Mini Sureveillance Detection Inggris-Indonesia. Indonesia - Inggris. Member of Indonesian Citizen Reporter Association.

Kamis, 21 Oktober 2010

Mahasiswa Kendari Bakar Foto SBY-Boediono

Rabu, 20 Oktober 2010 , 17:38:00 WIB
Laporan: Zainal A. Ishaq

RMOL. Hari ini gelombang unjukrasa memprotes kinerja pemerintahan SBY- Boediono terjadi serentak hampir di seluruh tanah air.

Di Kendari, Sulawesi Tenggara, ribuan massa mahasiswa dari berbagai elemen juga turun ke jalan. Kinerja pemerintah selama satu terakhir dinilai mahasiswa gagal mensejahterakan rakyat. Dalam aksinya, mahasiswa membakar foto SBY-Boediono sebagai bentuk kekecewaan atas kegagalan pemerintahannya.

Hari ini, rabu (20/10) gelombang unjukrasa di Kendari, Sulawesi Tenggara dilakukan beberapa elemen mahasiswa dari HMI, LMND, IMM dan BEM dari beberapa fakultas di Universitas Haluoleo. Massa bergerak di sepanjang jalan Ahmad Yani kemudian terkosentrasi di alun-alun Kota Kendari. Mahasiswa kemudian serentak bergerak menuju gedung DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara.

Aksi saling dorong antara mahasiswa dan polisi sempat terjadi saat pengunjukrasa memaksa masuk ke dalam gedung kantor DPRD. Aksi saling dorong tersebut tidak berlangsung lama setelah ketua DPRD bersedia menemui mahasiswa. Dihadapan ketua DPRD, mahasiswa menyuarakan beberapa kegagalan pemerintahan dibawah SBY-Boediono. Pemerintah juga dianggap gagal dalam menjalankan sistem perekonomian, menciptakan kesehatan dan pendidikan yang berkeadilanserta melindungi  kedaulatanNKRI termasuk pemberantasan korupsi. Atas berbagai kegagalan dalam menjalankan pemerintahan, SBY-Boediono dituntut untuk bertanggungjawab dan segera mundur dari jabatannya sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia. Rusman Emba, ketua DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara yang menerima pengunjukrasa berjanji akan menyampaikan tuntutan mahasiswa pada pemerintah pusat.

Selain berorasi menyuarakan kegagalan perintah, dalam aksinya mahasiswa membakar foto SBY-Boediono. Sikap petugas kemanan yang membiarkan mahasiswa bebas melakukan aksi bakar foto Presiden dan Wakil Presiden tersebut ternyata efektif meredam aksi massa yang mulai menunjukan gejala kericuhan.

Aksi unjukrasa mahasiswa kali ini mendapat pengawalan ketat dari ribuan personel aparat kepolisian yang telah berjaga sejak pagi hari. Karena terjadi penumpukan massa dibeberapa titik di sekitar alun-alun kota, menyebabkan arus lalu lintas sempat mengalami kemacetan. Polisi pun terpaksa mengalihkan arus lalu lintas ke beberapa jalur alternatif. [wid]
Sumber : rakyatmerdeka.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan memberikan komentar, masukan yang sifatnya membangun blog ini.

Cari Blog Ini