RMS Mengancam, Belanda Jamin Imunitas dan Keamanan Yudhoyono
Minggu, 03 Oktober 2010 | 07:52 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta -Pemerintah Belanda menjamin imunitas dan keamanan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono selama mengunjungi Belanda. Jaminan tersebut diberikan menyusul pernyataan Presiden Republik Maluku Selatan (RMS) John Wattilete yang menuntut penahanan Yudhoyono di pengadilan Belanda.
“Ditegaskan oleh Pemerintah Belanda bahwa dalam kunjungan kenegaraan ke Belanda, Presiden RI akan mendapatkan imunitas dan pengamanan penuh (full immunity dan full protection),” tulis Juru Bicara Presiden untuk Urusan Luar Negeri Teuku Faizasyah dalam pesan yang diterima Tempo, Ahad (3/10). Yudhoyono sendiri akan mengunjungi Belanda minggu depan.
Seperti diberitakan situs Radio Nederland Wereldomroep, Sabtu (2/10), pemerintah RMS di pengasingan akan menuntut penahanan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melalui proses di pengadilan Belanda.
Presiden RMS John Wattilete juga meminta Perdana Menteri Belanda Jan Peter Balkende untuk mengimbau Yudhoyono agar Indonesia menghentikan penganiayaan dan penahanan para pendukung RMS.
Menurut Faizasyah, pemerintah Belanda menduga pernyataan Wattilete hanya merupakan publisitas RMS. “Pemerintah Belanda telah menegaskan kepada Pemerintah Indonesia, melalui KBRI di Den Haag, bhw mereka tdk mengenal (recognize) RMS,” kata Faizasyah.
Rencananya, Yudhoyono mengunjungi Belanda pada 6-8 Oktober 2010. Yudhoyono akan meninggalkan tanah air pada 5 Oktober.
DP| KODRAT
Sumber :Tempointeraktif.Com
“Ditegaskan oleh Pemerintah Belanda bahwa dalam kunjungan kenegaraan ke Belanda, Presiden RI akan mendapatkan imunitas dan pengamanan penuh (full immunity dan full protection),” tulis Juru Bicara Presiden untuk Urusan Luar Negeri Teuku Faizasyah dalam pesan yang diterima Tempo, Ahad (3/10). Yudhoyono sendiri akan mengunjungi Belanda minggu depan.
Seperti diberitakan situs Radio Nederland Wereldomroep, Sabtu (2/10), pemerintah RMS di pengasingan akan menuntut penahanan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melalui proses di pengadilan Belanda.
Presiden RMS John Wattilete juga meminta Perdana Menteri Belanda Jan Peter Balkende untuk mengimbau Yudhoyono agar Indonesia menghentikan penganiayaan dan penahanan para pendukung RMS.
Menurut Faizasyah, pemerintah Belanda menduga pernyataan Wattilete hanya merupakan publisitas RMS. “Pemerintah Belanda telah menegaskan kepada Pemerintah Indonesia, melalui KBRI di Den Haag, bhw mereka tdk mengenal (recognize) RMS,” kata Faizasyah.
Rencananya, Yudhoyono mengunjungi Belanda pada 6-8 Oktober 2010. Yudhoyono akan meninggalkan tanah air pada 5 Oktober.
DP| KODRAT
Sumber :Tempointeraktif.Com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan memberikan komentar, masukan yang sifatnya membangun blog ini.