Mengenai Saya

Foto saya
Shio : Macan. Tenaga Specialist Surveillance Detection Team di Kedutaan Besar. Trainer Surveillance Detection Team di Kedutaan Besar Negara Asing. Pengajar part time masalah Surveillance Detection, observation techniques, Area and building Analysis, Traveling Analysis, Hostile surveillance Detection analysis di beberapa Kedutaan besar negara Asing, Hotel, Perusahaan Security. Bersedia bekerja sama dalam pelatihan surveillance Detection Team.. Business Intelligence and Security Intelligence Indonesia Private Investigator and Indonesia Private Detective service.. Membuat beberapa buku pegangan tentang Surveilance Detection dan Buku Kamus Mini Sureveillance Detection Inggris-Indonesia. Indonesia - Inggris. Member of Indonesian Citizen Reporter Association.

Rabu, 26 Januari 2011

Syahganda: Polisi Brutal, SBY Anjlok


Rabu, 26 Januari 2011 , 19:49:00 WIB
Laporan: Teguh Santosa


PRESIDEN SBY/IST
  
RMOL. “Saya diinjak-injak. Padahal membantu teman. Di mobil, saya ditarik kayak binatang. Saya dipukuli.” Begitu kata Muhais seperti dimuat di media massa.
Pernyataan Muhais ini digunakan Ketua dewan Direktur Sabang Merauke Center (SMC), Syahganda Nainggolan, untuk menggambarkan aksi brutal polisi dalam menangani demonstrasi mahasiswa di depan Istana Merdeka, hari Senin lalu (24/1).
Muhais adalah aktifis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), satu dari dua demonstran yang ditangkap polisi di depan Istana Negara dan sempat dibawa ke Mapolres Jakarta Pusat, Senin kemarin (24/1).
Aksi tersebut diikuti sekitar 200 mahasiswa dari berbagai elemen organisasi kemahasiswaan ekstra kampus seperti HMI, IMM, PMKRI, Gemabudhi dan lainnya. Mereka bergerak sebagai bentuk dukungan terhadap seruan moral tokoh lintas agama yang menentang kebohongan.
“Tindakan polisi yang cenderung brutal dalam menangani aksi-aksi demonstrasi dapat dipadang sebagai ancaman nyata bagi warga negara yang menggunakan hak dasarnya untuk berkumpul, berserikat dan berpendapat yang dijamin Konstitusi,” ujar Syahganda Nainggolan, kepada Rakyat Merdeka Online beberapa saat lalu (26/1).
“Wajar bila tindakan brutal itu menuai kecaman dari berbagai kalangan,” sambungnya.
Syahganda mengingatkan bahwa Muhais bukan satu-satunya demonstran yang menjadi korban tindakan brutal polisi. Tindakan serupa pernah terjadi di Tanjang Jabung, Jambi, 8 November 2010 yang bahkan menewaskan seorang petani. Begitu juga dengan aksi polisi menembak dua petani di Kuantan Singingi, Riau, 8 Juni 2010.
Masih menurut Syahganda, insiden tersebut juga semakin merusak citra pemerintahan SBY-Boediono. Citra pemerintahan SBY-Boediono yang sejak menjelang seratus hari kekuasaannya digoyang kasus kriminalisasi KPK dan skandal Bank Century serta kasus mafia hukum, demikian Syahganda, akan semakin anjlok. [guh]
Sumber : rakyatmerdeka.co.id. / Rabu, 26 Januari 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan memberikan komentar, masukan yang sifatnya membangun blog ini.

Cari Blog Ini