Mengenai Saya

Foto saya
Shio : Macan. Tenaga Specialist Surveillance Detection Team di Kedutaan Besar. Trainer Surveillance Detection Team di Kedutaan Besar Negara Asing. Pengajar part time masalah Surveillance Detection, observation techniques, Area and building Analysis, Traveling Analysis, Hostile surveillance Detection analysis di beberapa Kedutaan besar negara Asing, Hotel, Perusahaan Security. Bersedia bekerja sama dalam pelatihan surveillance Detection Team.. Business Intelligence and Security Intelligence Indonesia Private Investigator and Indonesia Private Detective service.. Membuat beberapa buku pegangan tentang Surveilance Detection dan Buku Kamus Mini Sureveillance Detection Inggris-Indonesia. Indonesia - Inggris. Member of Indonesian Citizen Reporter Association.

Senin, 14 Maret 2011

Bocoran WikiLeaks

Dubes AS Harus Klarifikasi
Penulis: Caroline Damanik | Editor: I Made Asdhiana
Sabtu, 12 Maret 2011 | 13:24 WIB


Dibaca: 2333




KOMPAS IMAGES/RODERICK ADRIAN MOZES
Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Scot Marciel didampingi Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa (kanan) memberikan klarifikasi di Gedung Pancasila, kantor Kementerian Luar Negeri RI, Jakarta, Jumat (11/3/2011). Konferensi pers ini adalah bentuk protes keras pemerintah Indonesia terhadap Pemerintah Amerika Serikat terkait pemberitaan dua harian berita di Australia, The Age dan Sydney Morning Herald, yang menyebut SBY Menyalahgunakan Kekuasaan. Kedua harian tersebut mengutip WikiLeaks yang mengambil sumber kawat-kawat diplomatik Amerika Serikat.
JAKARTA, KOMPAS.com - Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Scot Marciel didesak untuk segera memberikan klarifikasi terhadap pemberitaan koran Australia, The Age dan The Sydney Morning Herald. Desakan diberikan oleh Wasekjen Demokrat Saan Mustofa dan Wasekjen PKS Mahfudz Siddiq.
"Kedutaan AS harus klarifikasi. Kalau tak bisa dipertanggungjawabkan ini kan bisa kategori fitnah," katanya di Warung Daun Cikini, Sabtu (12/3/2011).
Menurut Anggota Komisi I DPR RI ini, masyarakat seharusnya tak langsung percaya karena pemberitaan tersebut ditulis berdasarkan informasi-informasi dari WikiLeaks.
Mahfudz menyebut informasi WikiLeaks belum didukung oleh data-data yang kuat. Oleh karena itu, tak perlu direspons dengan sangat reaktif.
Bahkan, Mahfudz mempertanyakan motif WikiLeaks melansir informasi-informasi ini.
Oleh karena informasi yang simpang siur, Saan mengatakan Demokrat juga akan mengambil langkah mendesak Kedutaan AS untuk mengklarifikasi kebenaran informasi tersebut. "Kami dari partai akan minta Menteri Luar Negeri agar mendesak Dubes AS untuk klarifikasi. Secepatnya," tegasnya.
Demokrat, lanjut Saan, menaruh kepercayaan kepada integritas Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan istrinya, Ani Yudhoyono. Menurutnya tak mungkin Presiden SBY melakukan tindakan seperti yang ditulis dalam artikel tersebut.
Sumber ; Kompas.com/Sabtu, 12 Maret 2011 | 13:24 WIB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan memberikan komentar, masukan yang sifatnya membangun blog ini.

Cari Blog Ini