Mengenai Saya

Foto saya
Shio : Macan. Tenaga Specialist Surveillance Detection Team di Kedutaan Besar. Trainer Surveillance Detection Team di Kedutaan Besar Negara Asing. Pengajar part time masalah Surveillance Detection, observation techniques, Area and building Analysis, Traveling Analysis, Hostile surveillance Detection analysis di beberapa Kedutaan besar negara Asing, Hotel, Perusahaan Security. Bersedia bekerja sama dalam pelatihan surveillance Detection Team.. Business Intelligence and Security Intelligence Indonesia Private Investigator and Indonesia Private Detective service.. Membuat beberapa buku pegangan tentang Surveilance Detection dan Buku Kamus Mini Sureveillance Detection Inggris-Indonesia. Indonesia - Inggris. Member of Indonesian Citizen Reporter Association.

Kamis, 17 Maret 2011

Teror Bom Buku (3)

Kamis, 17/03/2011 15:37 WIB
Teror Bom Buku (3)
Siapa Target Utama Teror Bom? Siapa Pengacaunya? 
M. Rizal,Deden Gunawan - detikNews


 Siapa Target Utama Teror Bom? Siapa Pengacaunya?
Jakarta - Nama Ahmad Dhani menambah deretan orang yang jadi sasaran teror bom buku. Setelah bom yang dikemas di daam buku dikirimkan ke Koordinator Jaringan Islam Leberal (JIL) Ulil Abshar Abdala, Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Gories Mere, dan Ketua Pemuda Pancasila Japto Soerjosoemarno, kini paket bom buku dikirimkan juga ke bos Republik Cinta Management (RCM) itu.

Bom yang dikirimkan ke rumah Ahmad Dhani, di Jalan Pinang Mas III E1, sebenarnya sampai pada 15 maret 2011. Namun baru diketahui 17 Maret 2011. Dalam paket itu Dhani diminta mengisi kata pengantar buku berjudul 'Yahudi Militan'. Dalam paket
itu juga tertera nama si pengirim Alamsyah Muthar.

Mengapa Ulil, Gories, Japto dan Dhani dikirimi bom buku? Apakah mereka memang target dari gerakan teroris yang diduga bermain dalam teror ini?

Ulil menjadi tokoh kontroversial setelah menulis artikel di Kompas berjudul 'Menyegarkan Kembali Pemahaman Islam' pada 2002. Artikel tersebut banyak dinilai sejumlah kalangan sebagai menghina Islam. Forum Ulama Umat Indonesia (FUUI) lantas mengeluarkan fatwa mati untuk Ulil.

"Misi Islam yang saya anggap paling penting sekarang adalah bagaimana menegakkan keadilan di muka Bumi, terutama di bidang politik dan ekonomi (tentu juga di bidang budaya), bukan menegakkan jilbab, mengurung kembali perempuan, memelihara jenggot, memendekkan ujung celana, dan tetek bengek masalah yang menurut saya amat bersifat furu'iyyah," tulis Ulil dalam artikel tersebut.

Ulil juga beberapa kali mengkritisi Abu Bakar Baasyir. Menantu Mustofa Bisri itu misalnya menyebut pemikiran Baasyir soal demokrasi sudah kacau. Sementara Ba'asyir yang kini menjadi terdakwa kasus terorisme menyebut Ulil telah murtad. Akhir-akhir ini Ulil bersuara keras membela Ahmadiyah yang sudah lama dimusuhi Islam garis keras.

"Ulil menjadi target, karena selama ini sangat menghambat tujuan tujuan gerakan mereka. Selama ini Ulil dikenal berpaham liberal yang sangat bertentangan dengan tujuan para teroris," kata Ketua Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Ansyaad Mbai.

Sedangkan Gories Mere jelas menjadi musuh teroris, karena sejak awal sejak perstiwa Bom Bali I, dia berupaya mengungkap dan membongkar jaringan kelompok mereka. Adapun Japto menjadi target, karena ia pemimpin Pemuda Pancasila, yang identik mempertanhankan Pancasila. Dia dijadikan target utama untuk melepaskan ideologi itu.

Sementara Dhani pada 2005 sempat mendapat protes dari Front Pembela Islam (FPI) terkait sampul album  Laskar Cinta yang memuat logo seperti kaligrafi Allah. Perseteruan ini sempat berbuntut pada pelaporan Dewa 19 ke polisi oleh FPI.

"Nah ini semua teror bom buku sebenarnya adalah bermotif agama," kata Nasir Abbas, mantan Ketua Mantiqi III Jamaah Islamiyah (JI).

Pengamat terorisme LIPI Hermawan Sulistyo menduga pelaku teror bom buku tersebut dari jaringan teroris lama. Dalam teror ini sebenarnya ada target utama dan target untuk mengacaukan peta. Bagi Kiki, panggilan akrab Hermawan, target utama teror bom buku itu adalah Gories dan Ulil.

"Ulil dan Gories kan satu tipe pastilah, jelas sekali mereka menjadi musuh jaringan teroris ini. Yang agak aneh Japto ini. Saya kira yang bom untuk Japto itu untuk mengacaukan peta saja," terangnya.

Menurut mantan investigator bom Bali ini, bisa jadi Japto dipilih karena ada info dia keturunan Yahudi.Tapi, lanjut Hermawan, tidak banyak yang tahu dia keturunan Yahudi dan dia tidak dikenal sebagai orang yang memusuhi kelompok teroris itu.

Sementara pengamat Politik Islam Dr Yon Machmudi berpendapat sasaran utamanya hanya Gories dengan BNN-nya. Sementara figur lainnya hanya pengalihan isu saja. Yon mengingatkan, Indonesia di dunia internasional selain memiliki persoalan terorisme juga menjadi salah satu pusat peredaran narkoba terbesar di dunia. Operasi narkoba saat ini kan cukup gencar tentu juga mengganggu para pemain.

"Masalahnya adalah mana yang menjadi target utama dan mana yang hanya sekadar target antara saja. Boleh jadi sasarannya adalah BNN sementara yang lain hanya menumpang isu," kata Yon yang juga dosen Progam Studi Arab, Fakultas ilmu Budaya UI dan Ketua Departemen Pusat Kajian Timur Tengah dan Islam itu.
(ddg/iy)
Sumber :detikNews/kamis, 17 Maret 2011
http://www.detiknews.com/read/2011/03/17/153711/1594614/159/siapa-target-utama-teror-bom-siapa-pengacaunya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan memberikan komentar, masukan yang sifatnya membangun blog ini.

Cari Blog Ini