Mengenai Saya

Foto saya
Shio : Macan. Tenaga Specialist Surveillance Detection Team di Kedutaan Besar. Trainer Surveillance Detection Team di Kedutaan Besar Negara Asing. Pengajar part time masalah Surveillance Detection, observation techniques, Area and building Analysis, Traveling Analysis, Hostile surveillance Detection analysis di beberapa Kedutaan besar negara Asing, Hotel, Perusahaan Security. Bersedia bekerja sama dalam pelatihan surveillance Detection Team.. Business Intelligence and Security Intelligence Indonesia Private Investigator and Indonesia Private Detective service.. Membuat beberapa buku pegangan tentang Surveilance Detection dan Buku Kamus Mini Sureveillance Detection Inggris-Indonesia. Indonesia - Inggris. Member of Indonesian Citizen Reporter Association.

Kamis, 31 Maret 2011

Terorisme : Umar Patek Ditangkap Terluka


Jakarta, Kompas - Buronan kasus terorisme, Umar Patek, dikabarkan tertangkap dalam kondisi terluka akibat baku tembak dengan aparat keaman- an di Pakistan. Ia harus menjalani proses hukum di Pakistan karena dalam baku tembak itu ada aparat keamanan Pakistan yang menjadi korban.
Saat ditangkap, Umar bersama istrinya, warga negara Indonesia. ”Saat penangkapan sempat terjadi perlawanan sehingga ada korban dari pihak keamanan Pakistan. Dia (Umar) ditangkap dalam keadaan terluka dan sekarang sedang dalam perawatan,” kata Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutanto, Kamis (31/3) di Istana Negara, Jakarta.
Menurut Sutanto, foto yang disampaikan pihak Pakistan memang identik dengan Umar Patek. Namun, untuk memastikan bahwa itu benar-benar Umar Patek, pihaknya tetap menunggu hasil yang diperoleh tim yang dikirim ke sana untuk mengecek dengan data milik Indonesia.
Kepala Polri Jenderal (Pol) Timur Pradopo membenarkan informasi yang menyebutkan Umar Patek ditangkap di Pakistan. Namun, ia belum memastikan apakah yang tertangkap itu benar-benar Umar Patek sebelum tim dari kepolisian yang dikirim ke Pakistan memastikannya.
”Memang ada informasi itu, tetapi belum ada hasil yang pasti bahwa yang bersangkutan adalah Umar Patek,” kata Timur, Kamis di Istana Negara.
Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto juga mengaku sudah menerima informasi tertangkapnya Umar Patek melalui jaringan intelijen beberapa hari sebelum diberitakan media. Ia menyebutkan, tim dari BIN dan kepolisian baru dikirim ke Pakistan pada Rabu lalu. ”Kita tunggu informasi dari tim yang ke sana,” katanya.
Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa menyatakan, Kedutaan Besar RI di Pakistan memang menerima informasi mengenai penangkapan itu. Namun, informasi tersebut masih perlu diidentifikasi dan dikonfirmasi.
Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha mengatakan sampai kemarin pagi belum mendengar ada laporan dari kepolisian kepada Presiden karena polisi sedang dalam tahap verifikasi soal kebenaran tertangkapnya Umar Patek di Pakistan.
Wakil Ketua Komisi I DPR dari Fraksi PDI-P Tubagus Hasanuddin menyebutkan, tim yang dikirim ke Pakistan seharusnya tidak hanya berfungsi untuk memastikan bahwa yang tertangkap benar-benar Umar Patek atau bukan. Jika memang benar yang tertangkap itu Umar Patek, tim perlu berkoordinasi dengan aparat hukum di Pakistan, Filipina, dan negara-negara terkait tempat Umar Patek pernah melakukan tindak pidana terorisme. Hal itu penting agar jelas di mana proses hukum akan dilakukan, mengingat Umar Patek memiliki paspor WNI dan paspor negara lain.
Umar Patek diduga terlibat kasus bom Bali I pada 2002. Setelah itu Umar Patek pergi ke Moro, Filipina Selatan. Di Moro, Umar mendapat perlindungan dari kelompok radikal. Umar Patek juga pernah ikut berperang di Afganistan dan Pakistan. Ia memiliki sejumlah keahlian, antara lain membuat bom, merakit senjata, dan menyusun strategi perang gerilya.
Bisa dibawa Amerika
Secara terpisah, Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia Hikmahanto Juwana menyatakan, Pakistan kemungkinan besar akan menyerahkan Umar Patek kepada Amerika Serikat daripada ke Indonesia. Pakistan memiliki hubungan kerja sama yang lebih banyak dengan Amerika Serikat dibandingkan dengan negara kita.
Namun, Hikmahanto mengungkapkan, tidak tertutup kemungkinan Umar Patek bisa dibawa pulang dan diadili di Indonesia. Dengan catatan, Indonesia mampu meyakinkan Amerika Serikat bahwa sistem hukum Indonesia mampu menjerat Umar Patek dengan hukuman yang setimpal. (ANA/WHY)
Sumber ; Kompas.Com./ Jumat, 01-04-2011
http://cetak.kompas.com/read/2011/04/01/04524662/umar.patek.ditangkap.terluka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan memberikan komentar, masukan yang sifatnya membangun blog ini.

Cari Blog Ini