Menko Polhukam Sudah Tahu Isu Kudeta
Penulis: Hindra Liu | Editor: Inggried
Rabu, 23 Maret 2011 | 13:42 WIB
Dibaca: 10062
KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO
Menko Polhukam Djoko Suyanto.
"Saya mendengar informasi itu seminggu sampai 10 hari yang lalu," kata Djoko kepada para wartawan di sela-sela acara Jakarta International Defense Dialog di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Rabu (23/3/2011).
Djoko mengatakan, dirinya tak ingin menanggapi kabar tersebut terlalu jauh. "Ya, aya-aya wae-lah. Kita kan sudah mengembangkan demokrasi di negara kita. Tahapan demokrasi sudah ditentukan dan itu diatur oleh undang-undang. Ini kesepakatan kita dalam meneruskan tahapan-tahapan demokrasi dengan DPR melalui platform politik. Ya, kita ikuti saja tahapan demokrasi itu. Demokrasi kita menuju kematangan. Jadi, kalau di sana-sini masih ada yang kurang, kita ikuti proses itu," kata Djoko.
Apakah pemerintah terganggu dengan kabar rencana tersebut? "Mengganggu? mengganggu siapa? Kamu merasa terganggu tidak? Saya tidak merasa terganggu," kata Djoko.
Senada dengan Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Djoko mengatakan, pemerintah tak akan mengambil langkah apa pun terkait pemberitaan tersebut.
Sebelumnya, Al-Jazeera melaporkan adanya sejumlah jenderal purnawirawan yang secara diam-diam mendukung kelompok Islam garis keras untuk memicu kekerasan antarumat beragama. Hal ini bagian dari rencana menggulingkan Presiden.
”Mereka muak dengan kebohongan Presiden,” kata Al-Jazeera mengutip pernyataan pemimpin Gerakan Reformasi Islam Chep Hernawan.
Koresponden Al-Jazeera, Step Vessen, mengatakan, laporan bahwa sebuah kelompok garis keras memiliki pendukung yang kuat ”telah terkonfirmasi untuk pertama kalinya”. Kelompok itu dikaitkan dengan jumlah serangan terhadap kelompok beragama, termasuk jemaat Kristiani dan Ahmadiyah. Sebelumnya, Chep mengatakan, para purnawirawan jenderal itu telah mencoba menggunakan sejumlah isu, termasuk korupsi, guna memicu penolakan terhadap Presiden.
Sumber : kompas.com/Rabu, 23 Maret 2011 | 13:42 WIB
http://nasional.kompas.com/read/2011/03/23/13424990/Menko.Polhukam.Sudah.Tahu.Isu.Kudeta
Berita Terkait :
Ancam Gulingkan Presiden, FPI Makar
Penulis: Ichwan Susanto | Editor: Robert Adhi Kusumaputra
Kamis, 17 Februari 2011 | 18:36 WIB
Dibaca: 17368
TRIBUNNEWS.COM/BIAN HARNANSA
Mantan Panglima TNI, Jenderal (Purn) Endriartono Sutarto.
TERKAIT:
"Tidak boleh sesuatu atau apa pun untuk mengancam presiden atau pemerintah. Itu makar," ucap Endriartono, Kamis (17/2/2011) di Jakarta. Ia ditemui seusai diskusi bedah buku catatan jurnalistik karya Gerson Poyk berjudul Keliling Indonesia dari Era Bung Karno sampai SBY.
Pria yang pernah mengenakan seragam dengan empat bintang di pundak itu mengatakan, sesuatu organisasi masyarakat sebaiknya dibubarkan jika aparat memiliki bukti aktivitas ormas itu telah mengganggu ketenteraman masyarakat. Karena itu, ia mengharapkan pemerintah dan aparat keamanan berlaku tegas dan tidak mentolelir setiap bentuk kekerasan dan ancaman-ancaman yang menimbulkan ketakutan di masyarakat.
Seperti diberitakan beberapa waktu lalu, Front Pembela Islam (FPI) mengancam akan menggulingkan Presiden. Ini terkait pernyataan tegas Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengenai pembubaran ormas anarki tak bermutu.
Sumber : http://nasional.kompas.com/read/2011/02/17/18360412/Ancam.Gulingkan.Presiden.FPI.Makar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan memberikan komentar, masukan yang sifatnya membangun blog ini.