Laporan: Sopyan Munawar
Hasil pemeriksaan medis, Rahmat stress berat. Dan dia harus berobat rutin. Karena keterbatasan biaya, Fadil angkat tangan. Rahmat kian menjadi-jadi. Fadil berupaya membawanya ke orang pintar. Tapi Rahmat malah ngamuk terus.
Puncaknya kemarin sore, dia marah pada Fadil, bapaknya. Rahmat menyerang. Fadil berusaha membela diri. Terjadi pergumulan hebat. Melihat demikian, Koswara (21), adik Rahmat, turun tangan. Dia tidak tega, kalau bapaknya mati konyol. Ugh, Koswara menghantam kepala Rahmat menggunakan alu (penumbuk padi). Sang kakak pun tewas ditangan adiknya.
Menurut Kasatreskrim Polresta Tasikmalaya AKP Iman Imanudin, Rahmat terganggu mentalnya. Dia kerapkali marah-marah tanpa alasan jelas. Tidak hanya kepada bapaknya, tapi juga ke anggota keluarga lain.
Awalnya Rahmat berupaya mencekik Bapaknya. Hingga membuat Fadil kewalahan. Namun dia berhasil melepaskan diri dan lari ke luar. Jam menunjukkan pukul 18.30 WIB. Rahmat ternyata terus mengejar. Setiba di pinggir kolam belakang rumah, dia berhasil menyergap kembali Fadil. Yap, lagi-lagi dia melakukan penyerangan sehingga terjadi pergumulan.
Koswara yang belakangan mengetahui kejadian itu berupaya melerai. Namun dia malah terkena bogem mentah Rahmat. Koswara terpancing emosinya. Terlebih dia merasa tak tega melihat bapaknya yang sudah tua, dianiaya. Koswara kembali ke rumah dan mengambil alu. Tanpa pikir panjang, Koswara menghantamkan alu ke belakang kepala Rahmat.
Kembali alu diayunkan. Kali ini mengenai badan dan tangan. Rahmat tersungkur dan sempat bangun kembali. Dia berjalan gontai. Dan akhirnya tersungkur masuk ke dalam kolam.
Sejumlah warga yang melihat kajadian ini berhamburan menolong Rahmat. Tubuhnya digotong ke dalam rumah. Namun tak lama dia meninggal dunia. Warga akhirnya melaporkan kejadian tersebut ke polisi. Koswara diamankan berikut barang bukti alu.[arp]
Sumber: Rakyatmerdekaolline, Jum'at, 25 Maret 2011 , 20:40:00 WIB
Tragis dan memilukan kisah ini....! Pemerintah setempat seharusnya turun tangan, tidak membiarkan warga nya seperti itu dengan mengupayakan membantu pembiayaan berobat. Di mana peran dokter dan Pemerintah ? sungguh Tidak adil..
BalasHapus